Kisah SMKK Kusuma – Delapan Maret

Berkah menjadi nyata dalam eksplorasi para guru, pembimbing dan pelatih Sekolah Kejuruan SMKK Kusuma Atambua, bagi 154 gadis perempuan dan 4 pemuda. Pencapaian ini di-show-kan bertepatan dengan pada Hari Perempuan Internasional 8 Maret 2021 di SSpS Timor – Atambua.

Para pendidik mencoba untuk terus menghidupan kesadaran Kaum Perempuan akan Martabatnya, yang adalah juga prioritas Misi Kementerian Pendidikan. “Kami mencoba memberikan perhatian khusus untuk anak perempuan, sehingga mayoritas siswa adalah perempuan dan sebagian besar dari mereka berasal dari keluarga sederhana dan ekonomi lemah. Kami memberdayakan perempuan sebab perempuan adalah kunci untuk membangun masa depan yang lebih baik bagi Gereja dan Pemerintah.” Ujar Master desainer Sr. Veronika Kole, SSpS.

Kebanggan tergambar pada wajah para murid SMKK Kusuma dalam memamerkan karyanya sendiri. Terbaca adanya hubungan yang terpadu dan serasi antara keterampilan Non-formal dan formal  sebagai bekal yang diperoleh selama masa Pendidikan-Pelatihan di Sekolah.

Sebagian besar para pelajar ini mendapatkan Kain Tenun daerah dari kelompok Pemberdayaan Ekonomi Perempuan yakni kelompok yang mengerjakan Karya Tenun Ikat dengan pengasuh Tim JPIC-SVD dan SSpS Timor.

COVID-19, menjadi kendala bagi para guru dan siswa-siswi untuk bertatap muka di kelas. Hapir 8 bulan siswa-siswi tinggal di rumah dan guru-guru memberikan pekerjaan rumah melalui kelompok WhatsApp dan dilanjutkan dengan kunjungan ke rumah siswa-siswi untuk memeriksa pekerjaan rumah secara teratur sebab sangat sulit mengadakan On Line Class khususnya pekerjaan tangan selain itu sebagian besar para murid berasal dari daerah yang internetnya koneksinya lemah dan harga pulsa internet cukup menelan biaya.

Sejak dua minggu terakhir ini, sebagian besar siswa-siswi dan guru-guru menjalani COVID-Swap Test sehingga pemerintah setempat memperbolehkan siswa kelas – 12 untuk mendapat pendampingan keterampilan dalam mempersiapkan diri untuk Ujian Kompetensi Akhir. Para pengajar desainer mendampingi siswa-siswi dalam menyelesaikan hasil produksi; gaun pengantin, jaket modifikasi tenun ikat, rok-blus, dan berbagai desain untuk pengantin. Setiap siswa-siswi di bantu untuk membuat desain sendiri dan menggunakan kain tenun pilihan sendiri, yang menghasilkan 159 gaun yang unik.

Hadir dalam Ujian Kompetensi; siswa-siswi, para guru, sahabat kenalan, Dinas Pariwisata dan Kementerian Pendidikan Negara. “Saya bangga dengan putri saya. Lebih dari itu saya berterima kasih kepada semua suster SSpS Timor dan guru-guru atas pengabdiamu mendampingi setiap murid agar memiliki desain yang indah dan gaun warna-warni hari ini.” Kata Ibu Maria. Sementara Ibu Martha Halek mengatakan telah menyiapkan fasilitas bagi putrinya untuk memulai produksi menjahit dan desain butik. Lanjut, Kepala Sekolah SMK Kusuma Sr. Agustin Bete Kiik, SSpS berharap dan mengakui bahwa ada bakat, keterampilan dan kreativitas dalam diri siswa-siswi yang perlu di dukung oleh orang tua.

Akhir sharing penulis mengutip kata mutiara Bunda Teresa “Saya sendiri tidak dapat mengubah dunia, tetapi saya dapat melemparkan batu ke seberang air untuk menciptakan banyak riak.” Sukses buat para pelajar SMKK Kusuma, para pendidik dan semua yang berpartisipasi dalam exhibition ini.

Sr. Aloisia Teti, SSpS