Terispirasi dari sharing Sr. Krystyna Szweda, SSpS menghantar saya untuk mengadakan tulisan ini.
Mendengar sharing dalam Ekaristi Kudus pagi ini, saya teringat awal hidupku di Poland. Saat itu baru saja seminggu berada di Polandia. Bersama 3 suster yang lain kami berangkat untuk menjemput seorang suster SSpS. Kami menyempatkan diri ke Santuarium Kerahiman Ilahi Łagiewniki yang tidak jauh dari bandara Kraków. Ketika memasuki halaman Kapela St. Faustyna yang ada religue, terlihat gambar Yesus dengan tulisan ‘Jezu ufam Tobie’ yang terpampang pada tembok di sebelah kanan di mana ada kamar tidur Sr. Faustina. Lansung saya kenal ‘oh ini pusat datangnya Gambar Kerahiman Ilahi’ dalam hati saya teringat apa yang tertulis dalam buku harian St. Faustyna Kowalska.
Pada bulan Februari 1931, di kamarnya di biara Kongregasi Suster-suster Bunda Belaskasih di Płock (Polandia), Yesus menampakkan diri kepada Suster Faustyna – dia melihat Yesus seperti yang digambarkan dalam gambar dan Dia memerintahkan Sr. Faustina untuk melukis gambar-Nya menurut penglihatan itu. Yesus berkata kepada Faustyna: Lukiskanlah ‘gambar sesuai dengan pola yang Anda lihat: dengan tanda tangan: Yesus, saya percaya kepada-Mu’.
Saya ingin agar gambar ini dihormati, pertama di kapel Anda dankemudian diseluruh dunia (Buku Harian halaman 47). Apa yang tertulis ini ternyata benar. Saya yang datang dari tempat terpencil di pulau Timor ternyata sudah lihat dan tahu tentang gambar yang tertulis ‘Yesus Aku Percaya pada-Mu’.
Berbicara tentang Kerahiman Ilahi secara tidak langsung kita berbicara tentang hidup Sr. Faustyna Kowalska. Salah satu pesan Yesus dalam penampakan-Nya ‘Umat manusia tidak akan menemukan kedamaian sampai ia percaya pada belas kasihan ilahi’.
Saat ini, gambar Yesus Kerahiman Ilahi telah menjadi salah satu gambar paling terkenal dari Yesus Kristus yang disalibkan dan Yang Bangkit dalam sejarah Gereja dan di dunia kontemporer. Tuhan Yesus menginginkan agar gambar tersebut diberkati dan dihormati secara terbuka pada hari Minggu pertama setelah Paskah, yang merupakan Pesta Kerahiman Ilahi.
Sangat menarik bahwa Penyelenggaraan Ilahi memilih Sr. Faustyna yang sederhana dan muda sebagai “Rasul Agung Kerahiman Ilahi” yang sepenuhnya menghubungkan hidupnya dengan sejarah di abad ke 20. Antara Perang Dunia Pertama dan Kedua, saat yang mengerikan dan penuh penderitaan. Di sini Yesus mempercayakan pesan-Nya kepada Sr. Faustyna.
Yesus menyuruh St. Faustyna untuk menuliskan kata-kata Cinta dan Belas kasih-Nya… dia pergi ke sekolah hanya selama 3 tahun jadi dia hampir tidak bisa menulis… tetapi Yesus memintanya untuk menjadi Sekretaris belas kasih Tuhan, bagaimana menjadi model yang penuh belas kasihan kepada orang lain, dan menjadi alat kehadiran Tuhan yang penuh kasih bagi dunia.… Dia menulis seberapa kedalaman dia mengetahui misteri Kerahiman Ilahi dan bagaimana dia merenungkannya dalam kehidupan setiap hari.
Tertulis dalam buku harian St. Faustyna mengenai ‘permata sastra mistik.’ Dia menulisnya di Vilnius dan Kraków (Polandia) pada tahun 1934 – 1938. Buku harian itu berisi pesan cinta kasih Tuhan untuk semua orang. Hal ini membuat Buku Hariannya menjadi karya khusus, “Injil belas kasihan yang ditulis dari perspektif abad ke-20.”
Kita dapat bertanya pada diri sendiri: Apa arti gambar ini bagi saya?
“Pesta Belas Kasih muncul dari kelembutan-Ku yang paling dalam.”
Artinya pesan belas kasihan Tuhan itu diperuntukan untuk kita semua ciptaan Tuhan, tidak peduli siapa kita dan betapa besar dosa kita… Setiap orang berharga di mata Tuhan; Kristus memberikan hidup-Nya untuk semua orang; dan kepada setiap orang Bapa memberikan Roh-Nya dan menawarkan keintiman … dan ada sesuatu yang perlu kita lakukan …
Yesus, menuntut dari kita perbuatan belas kasihan, yang muncul karena cinta kepada-Nya. Kita perlu menunjukkan belas kasihan kepada sesama kita di mana saja kita berada. Yesus memberi kita tiga cara untuk menunjukkan belas kasihan kepada sesama melalui PERBUATAN, KATA-KATA DAN DOA. Tiga care ini terkandung kepenuhan belas kasih dan bukti cinta untuk Yesus.
Pesan Kerahiman Ilahi adalah pesan yang dapat kita ingat dalam huruf ABC: (A – Ask for His Mercy – Meminta Belas Kasihan-Nya), (B – Be Merciful – Penyayang) dan (C – Completely – Percaya Sepenuhnya)
Belas kasihan Tuhan selalu menyertai kita – siang dan malam… Jika kita membuka hati kita, maka saat kita membenamkan diri di dalamnya, kita senantiasa sadar akan kasih setia Tuhan … Bagaimana dia memikirkan kita secara tepat dalam hal-hal kecil, sehingga membantu kita untuk mencapai hal-hal penting
St. Faustina, Engkau adalah anugerah Tuhan untuk zaman ini, bantulah kami untuk hidup dalam terang firman Tuhan: “Kasihanilah, sama seperti Bapamu yang penuh belas kasihan”.
Sr. Maria Yosefina, SSpS