Ke-empat komunitas SSpS Atambua, Kuneru, Halilulik danSVD Nenuk, merayakan bersama Pesta St. Arnoldus. Diawali dengan Triduum (doa bersama selama tiga hari, 12-14 January 2018).
Hari pertama triduum bertempat di komunitas Atambua dengan tema Santo Arnoldus memancarkan cahaya sabda dalam kegelapan. Dinamika doa yang di bawakan oleh suster-suster se-komunitas Atambua menghantar umat untuk memancarkan kasih kepada sesama lewat terang Sabda Allah dalam symbol: Lilin, Alkitab, Potret Arnoldus Janssen.
Sementara triduum hari kedua P. Fidelis Jemali, SVD mengajak umat yang hadir di Paroki Nella, untuk merenungkan Kehendak Tuhan sebagai pedoman arah dalam bertindak, yang adalah tema triduum. Dalam refleksinya Pastor Fidelis menggambarkan situasi ketika Yesus dicemooh oleh orang-orang di sekitar bahwa Ia tidak waras lagi. Kalimat tidak waras pun digunakan oleh rekan-rekan Arnoldus Janssen ketika Ia memulai mendirikan ketiga kongregasi (SVD, SSpS dan SSpS-AP). “Saya kadang berpikir, seandainya Arnoldus tidak berhasil mewujutkan impiannya, ketiga kongregasi yang didirikannya tidak berkembang dan seandainya anggota SSpS, SSpS-AP dan SVD tidak menjalankan spiritualitas Arnoldus maka Arnoldus pasti terus dicap gila. Dalam kenyataan ketiga kongreagi berkembang baik bahkan menyebar ke seluruh dunia, sehingga tidak waras yang sebelumnya dikenakan kepada Arnoldus kini berubah menjadi Arnoldus orang Kudus-Suci”, renung Pastor Fidelis.
Komunitas Halilulik menjadi tempat triduum hari terakhir. Kosmos rahim yang terluka adalah tema yang dibawahkan para suster se-komunitas. Para suster menyadarkan umat yang hadir untuk merawat bumi yang terluka dengan menampilkan bola bumi, dilanjutkan dengan pecakapan ke-empat unsur alam: Api, Air, Tanah, Udara, Pohon dan Manusia. Sementara, P. Karni Doman, SVD mengajak semua yang hadir untuk meneladani St. Arnoldus Jassen yang mencintai alam. Bagi Arnoldus, alam semesta adalah rekam jejak Allah dan tanda kehadiran Allah yang bekerja hingga saat ini. Arnoldus melihat kasih Allah dalam segala sesuatu dan segala sesuatu dalam Allah.
Puncak perayaan pesta St. Arnoldus Janssen (15 January 2018) berawal dengan Ekaristi Kudus di kapela komunitas SVD Nenuk yang bertemakan “Arnoldus Janssen model hidup beriman di tengah zaman yang berubah.” P. Marsel Baunule, SVD – Rektor komunitas Nenuk selaku selebran utama didampingi belasan imam SVD dan imam Projo. Hadir dalam pesta ini para suster SSpS, bruder, frater SVD dan Paguyuban Arnoldus.
“Hiduplah Allah Tritunggal terkudus dalam hati kita dan dalam hati segala orang” adalah moto yang telah dihidupi oleh Santu Arnoldus Janssen. Kekayaan iman yang teguh akan Allah Tritunggal menjadikan seluruh hidup dan karya misi Arnoldus dibaktikan kepada Allah Tritunggal. Lanjut P. Yohanes Naihati, SVD dalam kotbahnya; “kita sekarang hidup dalam zaman teknologi yang berkembang pesat. Kemajuan tekologi, di satu pihak mempermudah kita dalam bermisi, namun di pihak lain menggoncangkan iman kita. Sebagai religius misionaris kita perlu saling mendukung untuk menjadi panutan dalam perutusan kita,” tegas Pastor Yohanes.
Seusai perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan resepsi dan rekreasi bersama. Para Suster, Novis, Postulan SSpS dan para Pastor dan Novis SVD menghibur umat yang hadir. Kegembiraan anak-anak Arnoldus sebagai satu keluarga, diakhiri dengan (Tebe, Ja’i) yang melibatkan semua orang yang hadir dalam pesta malam itu. – by; Sr. Angela Tenis, SSpS