1000 lebih paket sembako di HUT 100 tahun keberadaan SSpS di Pulau Timor

“… Kehendak-Ku bukanlah kehendak-mu …,” Luk.22:42, ayat kitab Suci ini membawa sukacita yang besar bagi semua suster SSpS Provinsi Regina Angelorum Timor. Menyongsong tahun ‘Jubilee’ berbagai kegiatan dan persiapan telah dilakukan oleh setiap suster secara pribadi maupun bersama demi mensukseskan keberadaan 100 tahun SSpS di pulau Timor. Ada doa dan siarah ke makam para perintis di Lahurus dan Halilulik yang dilakukan secara pribadi, maupun bersama kelompok-kelompok basis dan komunitas di mana para suster berkarya. Ada juga penggalangan dana untuk perayaan puncak 100 tahun.

Dapat dikatakan, penyerahan setiap hari kepada Roh Kudus sebagai abdi-abdi-Nya, menginspirasi dan berbicara dalam situasi dan kenyataan yang di hadapi menjelang perayaan 100 tahun. Roh Kudus yang dihidupi membuka mata hati dan telinga para suster untuk melihat dan merasakan serta mengalami sendiri dampak Corona Virus – Pandemic dan banjir Bandang di Malaka.

“Sukacita untuk memeriahkan 100 tahun SSpS di Pulau Timor sudah kami rencanakan dan boleh dikatakan persiapan cukup memadai, namun melihat situasi yang sedang terjadi (Corona Virus – Pandemic dan banjir Bandang di Malaka) kami terinspirasi untuk mengadakannya sesederhana mungkin, tanpa undangan dan pesta seperti biasanya dengan mengalihkan dana yang telah kami sediakan untuk 100 tahun kepada para korban banjir Bandang Malaka. Kami memutuskan untuk mengadakan 1250 paket sembako bagi para korban banjir sebagai bukti solidaritas dan kepedulian kami terhadap sesama yang menderita di hari ulang tahun yang ke-100 beradaan kami di pulau Timor”, ungkap Sr. Aloisia Teti -provincial SSpS Timor.

Perayaan 100 tahun SSpS Timor yang rencananya dirayakan di Gereja Katedral Atambua akhirnya berpindah ke halaman Biara Susteran SSpS Hati Tersuci Maria Betun yang adalah komunitas terdekat dengan para korban banjir Bandang Malaka, 21 Mei 2021. Setelah perayaan Ekaristi, para suster dan Tim JPIC SVD membagikan sembako yang telah disediakan kepada masyarakat yang terkena dampak bencana banjir di 12 titik yang ada di Paroki Betun.

Pater Didimus Nai – Provinsial SVD Timor selaku selebran utama Ekaristi Kudus menghimbau para suster SSpS Timor untuk tetap mengembangkan ‘Spirit’ yang telah di tanamkan oleh para misonaris perintis. “Sebagai saudaramu SVD dan umat di pulau Timor, mengatasnamai mereka saya mengucapkan PROFISIAT dan selamat berbahagia di hari ulang tahun yang ke 100. Terima kasih untuk pengorbanan dan jasa-jasamu dalam membantu para imam misionaris di tanah Timor. Pengabdian dan pelayananmu telah berhasil dan teruslah mengembangkannya melalui kursus-kursus keterampilan rumah tangga, di bidang kesehatan dan pendidikan yang telah memanusiakan manusia menjadi manusia yang beriman dan percaya kepada Allah Tritunggal. Semoga ke depan kita, SSpS dan SVD sebagai saudara terus bekerjasama dan berjalan bersama dalam mewartakan kabar gembira melalui karya-karya kerasulan lewat keterampilan-keterampilan yang dimiliki oleh masing-masing”, kata pater Didi, SVD.

“Kami merasa diperhatikan dan di dukung saat kami mengalami bencana banjir 04 Maret lalu. Kunjungan para suster dan para pastor memberikan kami semangat untuk hidup, tidak putus asa. Kehadiran anak-anak suster dan pater memberi kami motivasi untuk berharap dan percaya bahwa Tuhan mempunyai rencana untuk kami … Terima kasih untuk bantuan yang kami terima sejak terjadi bencana banjir hingga saat ini, kata bapak Yohanes korban banjir.

Sr. Filomena Bui, SSpS

Memulai ‘Baru’ dalam Ketiadaan – Banjir Bandang Malaka

Hidup baru yang di mulai tanpa memiliki sesuatu sangat sulit. Ini adalah fakta yang dialami para korban banjir Bandang Malaka 3 -5 April 2021. Segala milik kepunyaan para korban di bawah banjir. Kini hidup mereka bergantung pada uluran tangan sesama yang bermurah hati. Rumah mereka yang tergenang air mulai mengering. Bersama para Tim Relawan dari berbagai LSM mereka mulai membersihkan, sedangkan rumah yang runtuh dan atap terbongkar karena angin mulai direhap. Bagi rumah yang rusak diusahakan untuk mendapat bantuan dari pemerintah dan LSM yang membantu.

SSpS dan SVD Timor berkesinambungan membantu dan melayani para korban banjir Bandang sebagai upaya, dalam menanggapi situasi para korban. Hampir setiap minggu Tim JPIC SSpS dan SVD Timor mengunjungi lokasi bencana. Fokus perhatian JPIC untuk para korban yang sulit di jangkau dan yang kurang mendapat pelayanan dari pihak lain karena alasan tertentu.

Aksi kemanusiaan (23 dan 29 April 2021) bertempat di Kecamatan Malaka Tengah (Bolan) yakni desa Fahiluka dan Forekmodok; dan kecamatan Malaka Barat yakni Besikama, Kleseleon, Motaulun dan Wederok. Dua truk yang mengangkut 2225 paket makanan dan pakaian yang telah disiapkan. Masing-masing paket berisi: beras, minyak goregng, mie goreng, energen dan pakaian.

Tim JPIC yang bergabung sebanyak 20-an suster SSpS bersama calon yang datang dari komunitas-komunitas SSpS Timor dan belasan SVD bersama para simpatizan korban. Mereka di bagi dalam dua kelompok untuk melayani di Bolan (Malaka Tengah) dan Besikama (Malaka Barat). Mereka yang mendapat tempat di Besikama harus berjalan kaki beberapa kilometer dengan memikul paket yang disiapkan karena jembatan miring dan goyang tidak bisa dilewati dengan truk sehingga barang yang akan dibagikan harus di transpor ke lokasi penyaluran dengan gerobak dan di pikul oleh Tim JPIC. Sedangkan mereka yang membagi sembako di Bolan untuk menjangkau lokasi dan mengunjungi mereka yang tertimpa bencara harus menanggalkan sandal atau sepatu karena lumpur belum kering.

Sepasang LANSIA (kakek dan nenek) yang selamat dari banjir Bandang hadir dalam antrian untuk mendapat bantuan. “Ini pertama kali dapat bantuan. Sejak bencana kami tidak dapat kunjungan. Mungkin karena tempat kami masih tergenang air dan sulit di jangkau. Banjir pikul bawah mama dan suami saya. Saya tidak tahu mereka ada di mana” ungkap seorang ibu yang bergelinangan air mata ketika menceritakan …

Kehadiran para Tim JPIC SSpS dan SVD membawa nuansa hidup bagi mereka yang mendapatkan bantuan. Terlihat ada senyuman terpancar di wajah para korban dan semangat untuk hidup walau harus memulai ‘baru’ dalam ketiadaan. “Kami gembira dan senang karena bantuan, langsung kami terima di tangan” ungkap beberapa dari para korban banjir Bandang Malaka. Ungkapan ini seakan menghapus kelelahan yang dirasakan Tim JPIC.

Sr. Filomena Bui, SSpS

Dapur Umum bagi Korban Badai Siklon Tropik Seroja

Para suster SSpS Timor Komunitas Betun, membuka dapur umum untuk korban bencana Badai Siklon Tropis Seroja sejak tanggal 3 April 2021 hingga saat ini. Hari Sabtu (Sabtu Alleluya) para suster menyiapakn 600 nasi bungkus untuk dibagikan kepada para korban yang di evakuasi dari lokasi bencana dan di tempatkan di gedung SMP Negeri Betun, itu pun tidak cukup karena masih banyak warga yang sedang di evakuasi lanjut oleh pihak yang berwajib. Ketika melihat sesama saudaranya yang lapar dan kedinginan, Para suster SSpS se-komunitas Betun tergerak untuk membuka dapur umum, atas inisiatif mereka sendiri dengan dana sebesar Rp. 500.000.

Selain memberi makanan para korban juga membutuhkan pakaian karena mereka kedinginan sebab rumah mereka terlarut banjir. Para suster menyiapkan 100 paket pakaian yang diperlukan untuk dibagikan kepada warga yang sangat membutuhkan. “Mulanya kami kongregasi SSpS  siapkan sendiri makanan dan pakaian, melihat kebutuhan yang mendesak pemerintah kabupaten Malaka, para pengusaha dan Dinas Sosial ikut memberikan sumbangan melalui kami di komunitas SSpS Betun” kata Sr. Meliana Fahik, SSpS pemimpin komunitas Betun.

Para suster SSpS Timor dari beberapa komunitas: Komunitas Atambua, Kuneru, Halilulik, Betun, Biuduk dan tim relawan terlibat langsung dalam aksi memasak, membagikan makanan dan pakaian di kam pengungian dan juga di lokasi bencana bersama petugas evakuasi korban. Tim Medis dari Rumah Sakit Marianum bertanggung jawab atas orang sakit yang di bawa ke klinik SSpS dan juga di lokasi kam sekitar Betun. “Saya duduk dan dengarkan saja keluhan mereka yang menginap di klinik kita di Betun, sungguh-sungguh kita kehilangan kata untuk menghibur mereka karena mereka kehilangan segala-galanya akibat banjir di malam paska di tengah malam itu mereka tidak bisa lari” kata Sr. Alosia Teti-Provinsial SSpS Timor.

Hingga hari ini, korban masih di evakuasi. Di antarnya keluarga dari para suster kita. Mereka kehilangan segalanya karena mulanya banjir terjadi di malam hari sehingga warga tidak bisa melarikan diri karena gelap sebab listri padam dan hujan lebat beserta angin kencang. Satu-satunya yang para korban bisa lakukan untuk menyelamatkan diri adalah naik duduk di atap rumah sebab rumah mereka adalah rumah loteng.

Hujan angin sejak tanggal 2 – 6 April 2021, menyebabkab gelombang air laut naik hingga 4-meter dan terjadi banjir yang melanda hampir seluruh pulau Timor, pulau Sabu, pulau Rote, pulau Sumba dan pulau Adonara. Badai Siklon Tropis Seroja ini, membawa dampak yang merugikan banyak warga di Propinsi Nusa Tenggara Timor (NTT) – Indonesia.

Ada beberapa jembatan yang putus, listrik padam dan telekomunikasi terputus untuk beberapa waktu karena banyak pohon yang tumbang karena angin kencang dan hujan deras yang berkepanjangan.

Kami terus membantu sejauh kemampuan kami dan terima kasih untuk sumbangan dan kerja sama kita, mari kita tingkatkan pelayanan kita bagi para korban badai Siklon Tropik Seroja.

Sr. Maria Vianney, SSpS

Dampak COVID 19 dan Solidaritas Vivat Indonesia

Dampak Pamdemi COVID 19 menyebabkan banyak orang kehilangan pekerjaan. Hal ini terasa sangat sulit khususnya bagi para pekerja buruh harian terlebih yang tinggal di kota. Melihat dan merasakan kesulitan ini, pemerintah dan beberapa organisasi lainnya telah memberikan sumbangan dan itupun belum mencukupi kebutuhan mereka setiap hari.

Tak ketinggalan VIVAT Indonesiapun mewujudkan kepeduliaan dan solidaritasnya bagi sama saudara kita ini dengan membagikan 105 paket sembako untuk 105 warga di RW 03, Kelurahan Pisangan Baru, Kec. Matraman, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta.

Aksi solidaritas ini berlangsung Jumat, 24 Maret 2020 dan terlaksana dengan baik berkat bantuan dan kerjasama dengan MM, Tim PSE Paroki Matraman dan para pengurus RT (RT 003, RT 004, RT 005, dan RT 008), RW 03, Kelurahan Pisangan Baru, Kecamatan Matraman, Kota Jakarta Timur, DKI Jakarta.

“Hari ini tahap pertama kita bagi sembako. Tahap ke-dua akan berlangsung awal bulan Mei” jelas pengurus Vivat Indonesia.

 

Sr. Genoveva Amaral, SSpS

FPPA SSpS Timor bagi Sembako

Forum Peduli Perempuan dan Anak (FPPA) SSpS Timor bagi sembako dan masker kepada 50 kepala keluarga orang tua murid dari Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Mawar Melati yang adalah sekolah milik SSpS Timor dengan penanggungjawab Sr. Sisilia Ketut Sukmawati, SSpS di Haliulun, Kelurahan Fatubenao Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu – NTT.

Sembako yang dibagikan berupa beras, super mie instan, tepung terigu, telur dan bahan-bahan lainnya untuk membuat roti, kepada 30 KK dan 20 janda kemarin, Jumat, 24 April 2020. Yang membantu proses pembagian sembako ini Sr. Aloisia Teti – Provisial SSpS Timor, Sr. Maria Elma Habu  dan Sr. Eligia Aek Klau.

Mereka yang mendapat sembako dan maskter adalah warga baru (Timor Leste). Penghasilan mereka sehari-hari dari kebun. Tanaman sayur yang mereka miliki di pekarangan rumah di jual di pasar Atambua dan sekitarnya. Mereka juga membeli sayur dari para petani di tempat lain dan di jual. Tanah untuk berkebun pun bukan tanah milik mereka melainkan tanah milik penduduk lokal sehingga biasanya hasil yang diperoleh di bagi sesuai perjanjian yang telah di sepakati oleh kedua belah pihak. Selama masa karantina hasil kebun yang di jual tidak mencukupi kebutuahn harian mereka. Selain pembeli yang sepi hasil kebun mereka pun tidak semuanya berhasil karena curah hujan yang tidak menentu. Ada yang bekerja sebgaia ojek dan penghasilan tergantung dari pemasukan harian mereka maka selama masa karantina penumpang pun berkurang. Situasi ini memprihatinkan jika virus corona berlangsung lama, apa yang bisa kita lakukan dengan situasi dari saudara-saudari kita ini?

“Kami beri sembako yang dapat kamu olah untuk makan bersama dalam keluargamu selama masa karantina ini. Pakai masker yang kami beri jika kamu mau keluar rumah supaya mencegah terjangkitnya Virus Corona. Dengan ini kita sudah berusaha memutuskan rantai Virus Corona” himbau Sr. Sisilia Ketut. Sementara Sr. Aloisia Teti, ketika membagikan sembako beliau memberi semangat kepada keluarga-keluarga agar tetap giat bekerja, berdoa dan terus berjuang untuk mengantisipasi terjangkitnya virus corona.

“Ibu bapak dan saudari-saudara kalau kita lihat lebih jauh tenyata ada makna di balik masa karantina ini; kita bisa berada bersama keluarga. Biasanya tiap hari bapak ke kebun, anak pergi ojek dan mama ke pasar waktu untuk berada bersama jarang karena masing-masing sibuk, bukan? Kami beri sembako ini sebagai bukti bahwa ibu bapak adalah bagian dari kami. Kita ini satu kelurga. Kami beri apa yang kami miliki sebab kami turut merasakan kekurangan yang ibu bapak alami. Kami juga rindu kunjung keluarga-keluarga di Haikrik dan Haliulun” ungkap Sr. Aloisia.

Selain pembagian sembako dan masker, FPPA juga membagi leaflet mengenai anti kekerasan dalam Rumah Tangga, anti human trafficking dan informasi mengenai pencegahan covid 19.

Sembako dan masker yang dibagikan mendapat sambutan hangat dari warga Haliulun. “Ini pertama kali kami terima sembako dan masker selama masa karantina. Terima kasih FPPA SSpS Timor!” kata salah satu warga yang mendapat bantuan sembako dan masker dan tidak mau disebutkan namanya.

Sr. Maria Vianney Rua, SSpS