Pembukaan Masa Probasi Provinsi SSpS Timor

Komunitas Probanis Belo:

Sr. M. Fransiska Snae SSpS, Wakil Provinsial SSpS Timor sekaligus pemimpin Probanis,  membuka secara resmi  masa probasi bagi Sr. Raynildis Bria, SSpS dan Sr. Maria Nelde Dau, SSpS pada Minggu, 10 September 2023.  Moment istimewa dan berahmat ini dlaksanakan dalam perayaan Ekaristi Kudus yang dipimpin oleh P Stef Lio, SVD Rektor Biara Bruder Gregorius Oebufu di Kapela Komunitas Probanis Belo-Kupang

Dalam homili singkatnya P. Stef, SVD membagi intisari pesan Tuhan lewat bacaan- bacaan suci. “Teguran atau nasihat harus  diberikan atas dasar kasih, kasih tidak pernah berbuat jahat, tetapi selalu melakukan perbuatan baik. Allah tidak pernah mengecewakan selalu membawa orang pada keselamatan. Sebagai Duta kasih Tuhan kita punya misi yang sama  dan dipanggil untuk menyelamatkan yang tersesat, ungkap Pater Stef.  Lebih lanjut Pater Stef mengatakan, “masa probasi masa adalah masa untuk mendengarkan apa yg akan disampaikan oleh formator dan dengar kata hati sendiri tentang arti terdalam sebagian Abdi Roh Kudus. Dan masa untuk memperoleh nutrisi-nutrisi rohani sebagai Abdi Roh Kudus yang sehat dan gemuk secara psikis, mental dan spiritual.”

Sr. M. Fransiska dalam sambutannya menyampaikan harapan-harapan. “ Saya berharap masa probasi bukan hanya masa persiapan kaul kekal saja tetapi lebih dari itu adalah kesempatan berahmat untuk berjalan bersama rahmat Tuhan, membuka diri seutuhnya kepada bimbingan Roh Kudus agar sanggup dan mendengarkan dengan seksama apa yang menjadi kehendak Tuhan atas diri kita.”

Menutup acara pembukaan masa probasi Sr. Marianelde Dau, SSpS mewakil Sr. Reneldis mengucapkan syukur berlimpah pada Tuhan yang telah memanggil mereka berdua sebagai Abdi Roh Kudus. “Tuhan berkarya melalui kongregasi dan TPP sehingga menerima kami untuk memulai masa probasi selama 9 bulan. Semoga dengan rahmat Roh Kudus kami dimampukan untuk bekerja sama dengan Rahmat Allah, bisa mengikuti seluruh proses dan dinamika dalam masa probasi ini. Terima kasih kepada Sr. M. Fransiska, yang telah menerima kami secara resmi untuk memulai masa probasi, juga Pater Stef  yang telah mempersembahkan misa syukur dan semua suster, para ketua dan pengurus;  KUB (Kelompok Umat Basis) St. Yohanes Maria Vianey, KUB St. Yohanes Paulus II, KUB St. Mikhael Agung  yang hadir dan mendukung kami di jalan panggilan suci ini. Dukungan dan perhatian ini menjadi kekuatan bagi kami untuk berlangkah lebih maju lagi.”

Misa syukur pembukaan ini dimeriahkan oleh koor dari para suster Yunior Student, dihadiri para suster dari komunitas Kupang, komunitas Bello, dan umat Allah dari KUB St. Yohanes Maria Vianey, KUB St. Yohanes Paulus II dan KUB St. Mikhael Agung.

 

       ” Selamat Menjalani Masa Probasi, Tuhan Menyertaimu Selalu”

 

Berita/Laporan: Sr. Veronika Bele Bau, SSpS (Yunior Student)

Foto: Sr. Deviyani Lada, SSpS (Yunior Student)

Editor: Sr. Innes Maximiliani, SSpS
Komkom SSpS Timor

 

 

Buka Bulan Kitab Suci Nasional 2023; Para Suster dan Anak- Anak (Asrama dan Sekolah) Mengarak Kitab Suci Dengan Tarian Likurai dan Bidu

“Bulan September adalah bulan yang dipersembahkan khusus oleh Gereja untuk menghormati dan merenungkan Sabda Tuhan dalam Kitab Suci secara lebih mendalam. Tema Bulan Kitab Suci Nasional 2023 adalah “ALLAH SUMBER KASIH DAN KESELAMATAN.” (YUN. 4:2 dan Yoel 3:23). Gereja Katolik Indonesia kembali mengajak umat-Nya untuk merenungkan sosok Allah, Sang Pencipta, dengan diinspirasi oleh pewartaan Nabi Yunus dan Yoel. Melalui Nabi Yoel, Allah memberikan jaminan kepada mereka bahwa Dialah yang akan memegang kendali dan memperbaiki kesalahan. Sembari mengenal siapakah Allah, umat Katolik akan diajak untuk fokus pada “Kasih Allah”, sebab Kasih sangat identik dengan Allah sendiri. Kasih Allah itulah yang menggerakkan evangelisasi diri (Yun. 1:1-17), menggerakkan pertobatan (Yun 4:1-11), menyelamatkan (Yl. 2:23-27), dan mempersatukan (Yl. 2:28-32).

Menanggapi ajakan Gereja ini, komunitas-komunitas Biara SSpS Provinsi Timor pun memberi perhatian secara khusus pada bulan ini. Beberapa komunitas seperti Komunitas St. Maria Imakulata Atambua, Komunitas St. Theresia Halilulik, juga SMKK Kusuma Atambua, Komunitas Student St. Scolastika Liliba-Kupang,  juga asrama-asrama disekitarnya, memulai Bulan Kitab Suci Nasional dengan cara yang istimewa dengan Ibadat dan Misa pembukaan BKSN. Ibadat dan Misa Pembukaan BKSN ini dilaksanakan  bersama dengan  anak-anak asrama. Demikian pun juga di sekolah-sekolah milik para suster. Kitab Suci diarak secara meriah dengan tarian likurai dan  bidu  dan kemudian ditahktakan ditempat khusus di dalam Kapela atau di ruang doa (khsus di sekolah) untuk dihormati secara khusus selama bulan Kitab Suci.

Beragam cara animasi rohani dan kreatifitas yang para suster lakukan untuk mengisi Bulan Kitab Suci entah itu secara interen di dalam komunitas-komunitas biara, di lembaga-lembaga pendidikan,  di asrama-asrama, unit karya mau pun di lingkungan-lingkungan tempat para suster berkarya. Kegiatan-kegiatan tersebut diantaranya: Membaca dan merenungkan Kitab Suci sebelum memulai kegiatan pada saat doa pagi, pembinaan Kitab Suci setiap minggu, sharing KS, Lomba membaca KS, Mazmur dan dramatisasi KS, Tiktok Rohani.  Anak-anak diajak pun diajak untuk menemukan ayat-ayat emas dalam Kitab Suci yang menjadi pegangan dan kekuatan dalam hidup.

Tujuan dari animasi rohani ini adalah supaya anak-anak dibiasakan untuk membaca dan merenungkan Kitab Suci, menumbuhkan rasa cinta dan penghormatan yang istimewa kepada terhadap Kitab Suci. Karena Kitab Suci merupakan dasar dan sumber iman serta tumpuan hidup Gereja. Anak-anak secara khusus dan umat  secara umum diajak untuk memahami betapa pentingnya Kitab Suci bagi kehidupan  dan senantiasa tekun memelihara serta melaksanakan Sabda Allah dalam setiap langkah hidup mereka.

Sr. Innes Maximiliani, SSpS
Foto: Sr. Innes Maximiliani, SSpS, Sr Sesilia Un SSpS, Sr. Fransiska Teme, SSpS
Editor: Sr. Innes Maximiliani, SSpS
KomKom SSpS Timor

 

 

Pembukaan Orientasi Misi Bersama Bagi Empat Misionaris SSpS Timor

Komunitas Student Liliba-Kupang:

Sr. Maria Fransiska Snae, SSpS, Wakil Provinsial Provinsi SSpS Timor, pada Jumad, 01 September 2023,  membuka secara resmi Orientasi Misi Bersama (OMB) bagi empat misionaris yang mendapat perutusan bermisi di luar negeri; Sr. Imelda Soi Mali, SSpS (Ghana-Afrika) Sr. Maria Goreti Kolo, SSpS (Slovakia) Sr. Maria Florida Sasi, SSpS (Filipina Selatan) dan Sr. Irene Bilasi, SSpS (Timor Leste). Pembukaan OMB ini berlangsung di Kapela Biara St. Scolastika Liliba-Kupang dalam perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Pater Stefanus Lio, SVD.

Pater Stefanus Lio dalam kotbahnya mengajak agar ke-empat Suster belajar dari para lima gadis bijaksana yang di kisahkan dalam penginjil Matius untuk mempersiapkan minyak .”Para Suster mempersiapkan bekal selama satu bulan dengan mengisi  segala sesuatu yang diperoleh pada masa OMB sehingga dapat menjalankan misi yang dipercayakan kongregasi” ungkap Pater Stef.

Sr. Maria Fransiska Snae, SSpS dalam kata sambutannya berpesan agar para Suster mempergunakan waktu yang telah dipersiapkan oleh kongregasi. “Waktu yang sudah diberikan oleh kongregasi kita pergunakan sebaik mungkin sebelum  berangkat ke tanah misi. Ada yang akan segera berangkat dan ada pula yang akan menyusul, cepat lambatnya kita berangkat yang terpenting adalah kita mempersiapkan diri sebaik mungkin sehingga saat di tanah misi kita tidak kaget dengan apa yang kita hadapi. Jangan ditanah misi  baru seminggu kita sudah menuntut untuk menerima pekerjaan. Terlebih dahulu kita menyesuaikan diri dengan budaya dan tentunya bahasa.”

Keempat misionaris  mengungkapkan  terimakasih berlimpah kepada kongresgasi, provi nsi untuk kesempatan OMB ini. “Kami bersyukur dan berterimakasih kepada kongregasi, Provinsi dan komunitas yang sudah menerima kami dan memberikan kesempatan bagi kami untuk boleh menjalankan masa persiapan ini sebelum kami menuju tanah misi yang dipercayakan Tuhan kepada kami.”

Para suster  student, juga para komunitas St. Maria Fatima Bello turut hadir dalam Perayaan Ekaristi pembukaan OMB ini, serta Sr. Senensis Hoar, SSpS (mantan misionaris Chile-Amerika Latin) dan Sr. Magdalena Bete, SSpS (mantan misionaris Cuba-Amerika Latin) yang akan membagikan pengalaman misi kepada keempat misionaris.

Masa Orientasi Misi Bersama (OMB) akan berlangsung selama satu bulan yang didampingi oleh Sr. Kristin Maria Nahak, SSpS sebagai penanggungjawab dan Sr. Raymunda Binsasi,SSpS bersama team yang lainnya.

 

(Berita/Laporan: Sr. Fransisca Aquilorum Teme,SSpS/Yunior)
Foto: Sr. Fransiska Teme, SSpS
Editor: Sr. Innes Maximiliani, SSpS
KomKom SSpS Timor

 

Seminar Tahunan Yunior SSpS Timor: ” Hati Yang Berkobar-Kobar Untuk Misi Global”

Memaknai Tahun Passion Untuk Misi Global, sebanyak 57  suster Yunior SSpS Provinsi Timor (student dan karya) mengikuti  seminar selama 3 hari dengan fokus tema “ Berakar dalam Belaskasih Allah Tritunggal dengan Cinta yang Berkobar-kobar untuk Misi Dunia Jaman ini.” Kegiatan ini dikemas dalam dinamika-dinamika yang kreatif; mendengarkan dan mendalami input-input yang dibawakan oleh pemateri, saling berbagi pengalaman misi di komunitas-komunitas karya dan komunitas student (syering kelompok), mendengarkan sharing para misionaris yang sedang berlibur serta live in mini di beberapa tempat di seputaran kota Kupang.

Seminar ini dbuka pada 17 Juli  2023 pukul 17.00 dengan ibadat di kapela Biara, St. Scolastika Liliba Kupang. Ibadat pembuka dilaksanakan secara kreatif dengan penerimaan para suster yunior yang baru mengikrarkan kaul pertama. Selesai ibadat kami semua  berarak menuju ruang aula komunitas. Di pintu masuk kami disambut dengan sapaan adat dari Manggarai yang di bawakan oleh  Sr, Imelda Aldi, SSpS dan selanjutnya pengguntingan  pita  sebagai ucapan selamat datang dan selamat bergabung bagi 6 suster yunior baru berkaul sekaligus membuka kegiatan seminar tahunan suster yunior SSpS Timor .

Sr. Kristin Maria Nahak, SSpS, Pemimpin Umum Yunior  dalam sambutan pembuka mengatakan, “Seminar ini adalah moment penting dan penuh rahmat oleh karena itu  gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya dengan mengikuti seluruh proses yang ada. Dalam kegiatan ini para suster akan dihantar untuk mendalami makna misi global, oleh beberapa narasumber, sharing dari misionaris  dan mitra misi awam. Berjalanlah bersama terang Roh Kudus agar kalian sungguh mengikuti dengan penuh semangat dan gembira, ”

Sr. Maria Fransiska Snae, SSpS memberikan input tentang “Hati Berkobar Untuk Misi Global (universal). Mengutip surat dari Pemimpin Kongregasi Sr Miriam Altenhofen SSpS yang ditujukan kepada setiap suster dan juga kolaborator awam,  pada hari pencanangan Tahun Misi Global, tepat pada Pesta Eifani, suster mengatakan,“ semangat untuk misi global berarti, ungkapan  rasa memiliki, rasa tanggung jawab, dan setia pada komitmen  terhadap pewartaan injil.” Lebih lanjut suster menegaskan,“ Menurut Sr M Fransiska hal ini merupakan sebuah undangan untuk mendalami komitmen kita terhadap misi Allah (mission Dei), melihat kembali apa yang telah dihidupi oleh generasi pendiri.

Menurut Sr Fransiska Snae, “Dengan mendalami Misi Tuhan, yang merupakan misi kita, kita dihantar kembali kepada apa yang penting bagi Kristus sebagai Misionaris Abdi Roh Kudus. Dengan memfokuskan diri pada apa yang penting sebagai SSpS, memiliki kekuatan untuk menyegarkan kita dan membuat kita bersemangat. Pendiri kita Sto. Arnoldus Janssen, Beata Maria Helena dan Beata Yosepha, di penuhi oleh Misi Tuhan. Mereka siap pergi kemana saja dan melayani di mana saja untuk menyatakan Cinta Allah Tritunggal bagi umat manusia. Kita harus membangun kolaborasi Misioner untuk mewartakan cinta Allah Tritunggal.”

Sr. Fransiska menegaskan lagi, “Sebagai religius misionaris Abdi Roh Kudus harus berani keluar dari kenyamanan diri, pergi menjumpai mereka yang kecil dan terpinggirkan. Kita tidak akan mendengar jeritan hati dan tangisan pilu sesama yang mengalami kesusahan dan tantangan hidup jika kita tidak menjumpai dan dengarkan mereka. “

Selanjutnya kami mendengarkan input tentang ”Panggilan dan Misi” dari Sr. Agata Ora, SSpS, Pemimpin Yunior Karya. Suster mengatakan, “para suster yunior di ibaratkan dengan  lapangan sepak bola di mana lapangan ini masih terlalu luas maka dari itu dalam penghayatan tri kaul suci, haruslah memikirkan tentang orang lain, mampu mengontrol diri, dan menjalankan segala  sesuatu dengan hati dan jagalah api yang masih berkobar saat ini dengan setia pada panggilan dan setia pada tugas yang di percayakan .

Sr. Yustina Abani SSpS Ketua Umum Yunior juga membawakan Materi dengan tema “ Keberakaran Akan Misi Kristus.” Sr. Yustin menegaskan bahwa kesetiaan pada sang pokok, harus terus di bangun dalam dan melalui relasi yang akrab dengan Allah Tritunggal. Ketika kita menjalin relasi yang sangat dekat dengan Allah kita semakin ditangan untuk memiliki semangat hati berkobar-kobar demi  misi kristus,” ungkap Sr.  Yustin

Setelah mendengarkan meteri dari tiga pemateri serta refleksi-refleksi yang diberikan, kami mendengarkan sharing pengalaman  misi di Uganda dan Etiopia. “Di tanah misi, ada banyak sekali tantangan dan kesulitan baik dari dalam mau pun dari luar diri; berhadapan situasi umat, budaya, politik dan lainnya, kita sungguh tertantang. Tetapi satu kekuatan yang senantiasa menopang dan menjadi semangat bagi saya adalah relasi yang akrab dengan Allah lewat doa-doa, penyerahan diri yang total kepada Allah,” ungkap Sr Dora sapaan akrab, misionaris yang berkarya 5 tahun di Uganda dan 1 tahun di Etiopia. menutup syeringnya Sr. Dora berpesan, ” sebagai misionaris yang bermisi dimana saja, tiga hal yang penting yang harus kita miliki adalah keterbukaan dan kerendahan hati, serta keberanian.Terbuka untuk belajar banyak hal di daerah misi; budaya, bahasa, adat istiadat, makanan. kerendahan hati untuk belajar apa saja serta berani menerima tugas misa apa saja yang diberikan walau pun tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan kita.”

Kami juga mendengarkan sharing dari mitra misi awam yakni bapak Kornelis dan mama Maria, yang memberi kesaksian hidup para suster SSpS dan karya misi.  “Para suster sungguh terlibat aktif dalam pelayanan di lingkungan khususnya mengunjungi sesama  yang di penjara, panti asuhan. Kita menjalani panggilan Tuhan dengan cara dan jalan yang berbeda. Kami dalam hidup berkeluarga punya tantangan dan kesulitan tersendiri, demikian juga para suster yang dipanggil secara khusus pasti berhadapan dan memiliki tantangan yang berbeda dengan kehidupan berkeluarga.” ungkap bapa Kornelis. Lebih lanjut beliau berdua mengatakan, apa pun tantangan dan kesulitan dalam hidup entah hidup berkeluarga mau pun membiara, harus tetap setia pada komitmen awal. Saat ini kita sedang berada di era modern serba digital, ada begitu banyak tawaran dan godaan-godaan yang menggiurkan, kami berpesan supaya para suster tetap setiap pada panggilan, setia pada komitmen dan janji setia yang telah para suster ikrarkan kepada-Nya. Tetaplah fokus pada panggilan yang kalian jalani saat ini,” tegas bapa Kornelis.

Pada hari kedua  kami  mengadakan live in mini di beberapa tempat di seputaran kota Kupang. Kami dibagi dalam 4 kelompok untuk empat sasaran yaitu  pasar, panti asuhan, pemulung, pungut sampah. Selama sehari kami berada di tempat  bersama para pedagang (sayur dan sembako) di pasar Inpres Naikoten, bersama anak-anak Panti Asuhan, bersama para pemulung (berkeliling memilih sampah)

Pengalaman sehari bersama kaum marginal memberi kesan dan makna yang mendalam bagi kami misionaris muda Abdi Roh Kudus, bahwa hidup adalah sebuah perjuangan. Perjuangan untuk bertahan hidup, perjuangan untuk memperoleh uang agar bisa menyekolahkan anak-anak, agar bisa membeli makan dan pakaian yang layak. Bahwa hidup dalam situasi apa pun perlu disyukuri dan apa pun dan bagaimana-nya kita hendaklah kita senantiasa menjadi berkat bagi sesama. Kami sangat senang dan gembira mendapat kesempatan untuk berada bersama masyarakat kecil dan terpinggirkan. Pengalaman yang sangat indah tak terlupakan.

Pada bagian terakhir dari seminar, kami mengadakan pemilihan Koordinator Umum Yunior yang baru dan Sr. Adolfina Nabu, SSpS terpilih sebagai Koordinator Umum Yunior SSpS Timor. Setelah itu dilanjutkan dengan pelepasan para suster yunior yang telah menyelesaikan studi dan kembali ke provinsi asal atau ke komunitas-komunitas di provinsi Timor untuk melanjutkan formasi jenjang berikutnya yaitu masa probasi.

Kami menutup kegiatan Seminar Tahunan Yunior dengan rekreasi bersama di pantai Teres Amarasi Selatan.

 

 

 

 

Laporan/Berita: Sr. Marselina Muti, SSpS dan Sr. Ines Da Costa, SSpS, Sr. Yustina Abani, SSpS
Foto-foto: Sr Deviani Lada SSpS dan Sr. Veronika Bele Bau, SSpS
Editor: Sr. Innes Maximiliani, SSpS
KomKom SSpS Timor