Hari Orang Sakit Sedunia

Peringatan Hari Orang Sakit Sedunia yang ke-30, 11 Februari 2022 ditandai dengan perayaan Ekaristi Kudus, kunjungan orang sakit di ruang rawat inap dan donor darah.

”Hendaklah kamu murah hati sama seperti Bapamu adalah murah hati” (Luk. 6: 36) menjadi tema yang di tawarkan kepada umat Katolik sejagat untuk mendoakan saudara-saudari kita yang sakit baik fisik maupun psikis.

Di tengah meningkatnya pelayanan , Rumah Sakit Katolik Marianum (RSKM) Halilulik bersama PMI Kabupaten Belu mengorganisir kegiatan BAKSOS yang diawali dengan perayaan Ekaristi Kudus di RSKM.  Seusai perayaan Ekaristi P. Mikhael Taneo, SVD, para suster SSpS dan staf PMI Kabupaten Belu mengunjungi pasien diruangnya masing-masing untuk mendoakan mereka dan memberi bingkisan berupa Rosario.

Selanjutnya, aksi donor darah yang melibatkan staf RSKM, guru-guru SMP dan SMAT HTM Halilulik, sebagai wujud perhatian dan kepedulian bagi kemanusiaan seperti yang dilakukan Yesus pada jaman-Nya.

Sr. Hildegunde Nino, SSpS

Melayani dengan Hati

Suster-suster SSpS Timor khususnya Rumah Sakit Katolik Marianum dan Legio Maria Paroki Roh Kudus Halilulik gelar aksi di hari orang sakit sedunia, 11 Februari 2019 dengan tema; “Kamu telah memperoleh nya dengan cuma-cuma, karena itu berikanlah juga dengan cuma-cuma”. Kegiatan ini diawali dengan Ekaristi Kudus di Kapela rumah sakit di pimpin Romo Agustinus Nesi, Pr. Dalam kotbah beliau menegaskan Pesan Paus Fransiskus pada Perayaan Hari Orang Sakit Sedunia.

Merawat orang sakit perlu dilakukan dengan sikap murah hati, profesional, kelemah-lembutan, kesabaran, terbuka, tulus memberi diri dan adanya sikap solidaritas kristiani. Hendaklah Lembaga-lembaga Kesehatan Katolik dipanggil untuk memberi teladan dalam pemberian diri, kemurahan hati dan solidaritas dalam menanggapi mentalitas mencari keuntungan dgn mengorbankan segi-segi kehidupan manusia lainnya.”

Berpedoman pada bacaan injil hari ini, (Markus 6:56) Rm. Gusty mengajak umat yang hadir untuk mengimani Yesus yang berkuasa atas apa saja. SabdaNya dapat menciptakan dan menyembuhkan. Tuhan Yesus Maha peduli… Adanya sikap dan rasa solidaritas yang tinggi terhadap pergulatan dan penderitaan yang dialami oleh manusia.

Kepada semua petugas Rumah Sakit Marianum Rm. Gusty menghimbau agar adanya rasa dan sikap ke-peka-an ke-peduli-an menjadi bagian utama dalam pelayanan kita bagi mereka yang menderita sakit, sebab kita semua telah menerima berkat dan karunia dengan cuma-cuma, ingat tema perayaan kita hari ini, “Belajarlah dari orang Samaria yang murah hati, walau dianggap kafir, tidak tahu berdoa,tetapi punya HATI untuk menolong sesama yg menderita” tegas Rm. Gusty.

Aksi ini berakhir dengan mengunjungi para pasien didampingi sekelompok suster dan Legio Maria. Para pasien dijamah, didoakan dan diberkati masing-masing. Semoga cepat sembuh!

Sr. Innes Amantodo, SSpS

SSpS dan SVD se-komunitas Kupang Galang Donor Darah

Tahun ini, penerus Spiritualitas dan Misi Santo Arnoldus Janssen di Pulau Timor dan khususnya di kota Kupang merayakan pesta pendiri Serikat Sabda Allah (SVD), Kongregasi Misi Abdi Roh Kudus (SSpS) dan Kongregasi Misi Abdi Roh Kudus Adorasi Abadi (SSpS-AP) dengan triduum bersama. Pestanya Santo Arnoldus Janssen (15 Januari) sedangkan Pestanya Misionaris Pertama SVD, Santu Josef Frreinademetz (29 Januari). Inisiatif kegiatan donor darah dijiwai oleh semangat ‘Josef Fu’ nama panggilan cina bagi Santu Josef Frreinademetz. Beliau adalah misionaris SVD yang di utus ke Cina dan tidak pernah kembali ke tanah airnya Italia Utara (Tyrol). Kegiatan ini dimaksudkan juga untuk memperluas Komunio dengan Orang Lain yang adalah tema yang ditawarkan kongregasi SSpS untuk setiap suster SSpS dan rekan kerjanya di tahun 2018.

Untuk memaknai kedua pesta ini, Komunitas SSpS dan SVD se-kota Kupang bersepakat menggelar aksi donor darah yang berlangsung di Komunitas SSpS Liliba, Sabtu, 27 Januari 2018. Untuk mengsukseskan kegiatan ini, SSpS dan SVD bekerja sama dengan Rumah Sakit St. Carolus Boromeus (CB) dan Palang Merah Indonesia (PMI). “Waktu kami sampaikan maksud kami untuk adakan aksi donor darah dalam surat kepada PMI dengan bantuan dr. Herly Soedarmadji, pihak PMI dengan gembira menerima inisiatif kami sebab mereka kehabisan bank darah, kata dokter dari PMI, ´sekarang tinggal satu kantong´” cerita Sr. Kristin Maria.

Rumah Sakit CB dan PMI menyediahkan perlengkapan medis dan tenaga medis, juga makanan dan minuman. Dokter Herly menyediahkan spanduk donor darah. Komunitas SVD menyediahkan dua unit mobil untuk membantu menjemput dan menghantar para pendonor. Sementara itu, Koordinator Kaum Muda Katolik (KMK) se-kota Kupang Romo. Hiro, PR mengundang kaum muda (mahasiswa dan mahasiswi) se-kota Kupang untuk berpartisipasi menyumbangkan darah demi menyelamatkan nyawa sesama kita yang sakit. Tak ketinggalan para suster SSpS mengundang para imam, biarawan dan biarawati termasuk calon imam; diosisan, Ordo Carmelitarum Discalceatorum (OCD), SVD, anak-anak Seminari Menegah Oepoi, anggota keluarga, sahabat kenalan para suster dan umat sekitar komunitas SSpS Liliba-Kupang.

Tenaga medis; dokter, perawat termasuk suster-suster perawat membantu; mengecek tensi para pendonor dan proses donor selanjutnya. Menurut Sr. Kristin Maria, “kira-kira 100 lebih orang yang datang untuk donor darah. Kami kumpulkan 93 kantong darah. Darah ini, kami serahkan ke PMI yang menyimpan dan memelihara bank darah, bila ada rumah sakit yang membutuhkan. Darah yang terkumpul ini dapat membantu orang-orang sakit yang membutuhkan transfusi darah”.

Tim dokter dari PMI dan dr. Herly bersama tim dari rumah sakit CB berterima kasih kepada para suster SSpS dan para pastor SVD yang telah menginisiatif kegiatan ini, khususnya Sr. Kristin Maria bersama tim yang telah berbagi kehidupan untuk orang lain. “Dengan darah yang telah kita kumpulkan, kita telah menyelamatkan pasien-pasien yang menderita sakit. Saya harap kita dapat menjalin kerja sama dengan mengulangi kegiatan donor darah lagi” harap dokter dari PMI. Liliba-Kupang