Pembukaan Masa Probasi Provinsi SSpS Timor

Komunitas Probanis Belo:

Sr. M. Fransiska Snae SSpS, Wakil Provinsial SSpS Timor sekaligus pemimpin Probanis,  membuka secara resmi  masa probasi bagi Sr. Raynildis Bria, SSpS dan Sr. Maria Nelde Dau, SSpS pada Minggu, 10 September 2023.  Moment istimewa dan berahmat ini dlaksanakan dalam perayaan Ekaristi Kudus yang dipimpin oleh P Stef Lio, SVD Rektor Biara Bruder Gregorius Oebufu di Kapela Komunitas Probanis Belo-Kupang

Dalam homili singkatnya P. Stef, SVD membagi intisari pesan Tuhan lewat bacaan- bacaan suci. “Teguran atau nasihat harus  diberikan atas dasar kasih, kasih tidak pernah berbuat jahat, tetapi selalu melakukan perbuatan baik. Allah tidak pernah mengecewakan selalu membawa orang pada keselamatan. Sebagai Duta kasih Tuhan kita punya misi yang sama  dan dipanggil untuk menyelamatkan yang tersesat, ungkap Pater Stef.  Lebih lanjut Pater Stef mengatakan, “masa probasi masa adalah masa untuk mendengarkan apa yg akan disampaikan oleh formator dan dengar kata hati sendiri tentang arti terdalam sebagian Abdi Roh Kudus. Dan masa untuk memperoleh nutrisi-nutrisi rohani sebagai Abdi Roh Kudus yang sehat dan gemuk secara psikis, mental dan spiritual.”

Sr. M. Fransiska dalam sambutannya menyampaikan harapan-harapan. “ Saya berharap masa probasi bukan hanya masa persiapan kaul kekal saja tetapi lebih dari itu adalah kesempatan berahmat untuk berjalan bersama rahmat Tuhan, membuka diri seutuhnya kepada bimbingan Roh Kudus agar sanggup dan mendengarkan dengan seksama apa yang menjadi kehendak Tuhan atas diri kita.”

Menutup acara pembukaan masa probasi Sr. Marianelde Dau, SSpS mewakil Sr. Reneldis mengucapkan syukur berlimpah pada Tuhan yang telah memanggil mereka berdua sebagai Abdi Roh Kudus. “Tuhan berkarya melalui kongregasi dan TPP sehingga menerima kami untuk memulai masa probasi selama 9 bulan. Semoga dengan rahmat Roh Kudus kami dimampukan untuk bekerja sama dengan Rahmat Allah, bisa mengikuti seluruh proses dan dinamika dalam masa probasi ini. Terima kasih kepada Sr. M. Fransiska, yang telah menerima kami secara resmi untuk memulai masa probasi, juga Pater Stef  yang telah mempersembahkan misa syukur dan semua suster, para ketua dan pengurus;  KUB (Kelompok Umat Basis) St. Yohanes Maria Vianey, KUB St. Yohanes Paulus II, KUB St. Mikhael Agung  yang hadir dan mendukung kami di jalan panggilan suci ini. Dukungan dan perhatian ini menjadi kekuatan bagi kami untuk berlangkah lebih maju lagi.”

Misa syukur pembukaan ini dimeriahkan oleh koor dari para suster Yunior Student, dihadiri para suster dari komunitas Kupang, komunitas Bello, dan umat Allah dari KUB St. Yohanes Maria Vianey, KUB St. Yohanes Paulus II dan KUB St. Mikhael Agung.

 

       ” Selamat Menjalani Masa Probasi, Tuhan Menyertaimu Selalu”

 

Berita/Laporan: Sr. Veronika Bele Bau, SSpS (Yunior Student)

Foto: Sr. Deviyani Lada, SSpS (Yunior Student)

Editor: Sr. Innes Maximiliani, SSpS
Komkom SSpS Timor

 

 

Pembukaan Orientasi Misi Bersama Bagi Empat Misionaris SSpS Timor

Komunitas Student Liliba-Kupang:

Sr. Maria Fransiska Snae, SSpS, Wakil Provinsial Provinsi SSpS Timor, pada Jumad, 01 September 2023,  membuka secara resmi Orientasi Misi Bersama (OMB) bagi empat misionaris yang mendapat perutusan bermisi di luar negeri; Sr. Imelda Soi Mali, SSpS (Ghana-Afrika) Sr. Maria Goreti Kolo, SSpS (Slovakia) Sr. Maria Florida Sasi, SSpS (Filipina Selatan) dan Sr. Irene Bilasi, SSpS (Timor Leste). Pembukaan OMB ini berlangsung di Kapela Biara St. Scolastika Liliba-Kupang dalam perayaan Ekaristi yang dipimpin oleh Pater Stefanus Lio, SVD.

Pater Stefanus Lio dalam kotbahnya mengajak agar ke-empat Suster belajar dari para lima gadis bijaksana yang di kisahkan dalam penginjil Matius untuk mempersiapkan minyak .”Para Suster mempersiapkan bekal selama satu bulan dengan mengisi  segala sesuatu yang diperoleh pada masa OMB sehingga dapat menjalankan misi yang dipercayakan kongregasi” ungkap Pater Stef.

Sr. Maria Fransiska Snae, SSpS dalam kata sambutannya berpesan agar para Suster mempergunakan waktu yang telah dipersiapkan oleh kongregasi. “Waktu yang sudah diberikan oleh kongregasi kita pergunakan sebaik mungkin sebelum  berangkat ke tanah misi. Ada yang akan segera berangkat dan ada pula yang akan menyusul, cepat lambatnya kita berangkat yang terpenting adalah kita mempersiapkan diri sebaik mungkin sehingga saat di tanah misi kita tidak kaget dengan apa yang kita hadapi. Jangan ditanah misi  baru seminggu kita sudah menuntut untuk menerima pekerjaan. Terlebih dahulu kita menyesuaikan diri dengan budaya dan tentunya bahasa.”

Keempat misionaris  mengungkapkan  terimakasih berlimpah kepada kongresgasi, provi nsi untuk kesempatan OMB ini. “Kami bersyukur dan berterimakasih kepada kongregasi, Provinsi dan komunitas yang sudah menerima kami dan memberikan kesempatan bagi kami untuk boleh menjalankan masa persiapan ini sebelum kami menuju tanah misi yang dipercayakan Tuhan kepada kami.”

Para suster  student, juga para komunitas St. Maria Fatima Bello turut hadir dalam Perayaan Ekaristi pembukaan OMB ini, serta Sr. Senensis Hoar, SSpS (mantan misionaris Chile-Amerika Latin) dan Sr. Magdalena Bete, SSpS (mantan misionaris Cuba-Amerika Latin) yang akan membagikan pengalaman misi kepada keempat misionaris.

Masa Orientasi Misi Bersama (OMB) akan berlangsung selama satu bulan yang didampingi oleh Sr. Kristin Maria Nahak, SSpS sebagai penanggungjawab dan Sr. Raymunda Binsasi,SSpS bersama team yang lainnya.

 

(Berita/Laporan: Sr. Fransisca Aquilorum Teme,SSpS/Yunior)
Foto: Sr. Fransiska Teme, SSpS
Editor: Sr. Innes Maximiliani, SSpS
KomKom SSpS Timor

 

Seminar Tahunan Yunior SSpS Timor: ” Hati Yang Berkobar-Kobar Untuk Misi Global”

Memaknai Tahun Passion Untuk Misi Global, sebanyak 57  suster Yunior SSpS Provinsi Timor (student dan karya) mengikuti  seminar selama 3 hari dengan fokus tema “ Berakar dalam Belaskasih Allah Tritunggal dengan Cinta yang Berkobar-kobar untuk Misi Dunia Jaman ini.” Kegiatan ini dikemas dalam dinamika-dinamika yang kreatif; mendengarkan dan mendalami input-input yang dibawakan oleh pemateri, saling berbagi pengalaman misi di komunitas-komunitas karya dan komunitas student (syering kelompok), mendengarkan sharing para misionaris yang sedang berlibur serta live in mini di beberapa tempat di seputaran kota Kupang.

Seminar ini dbuka pada 17 Juli  2023 pukul 17.00 dengan ibadat di kapela Biara, St. Scolastika Liliba Kupang. Ibadat pembuka dilaksanakan secara kreatif dengan penerimaan para suster yunior yang baru mengikrarkan kaul pertama. Selesai ibadat kami semua  berarak menuju ruang aula komunitas. Di pintu masuk kami disambut dengan sapaan adat dari Manggarai yang di bawakan oleh  Sr, Imelda Aldi, SSpS dan selanjutnya pengguntingan  pita  sebagai ucapan selamat datang dan selamat bergabung bagi 6 suster yunior baru berkaul sekaligus membuka kegiatan seminar tahunan suster yunior SSpS Timor .

Sr. Kristin Maria Nahak, SSpS, Pemimpin Umum Yunior  dalam sambutan pembuka mengatakan, “Seminar ini adalah moment penting dan penuh rahmat oleh karena itu  gunakan kesempatan ini sebaik-baiknya dengan mengikuti seluruh proses yang ada. Dalam kegiatan ini para suster akan dihantar untuk mendalami makna misi global, oleh beberapa narasumber, sharing dari misionaris  dan mitra misi awam. Berjalanlah bersama terang Roh Kudus agar kalian sungguh mengikuti dengan penuh semangat dan gembira, ”

Sr. Maria Fransiska Snae, SSpS memberikan input tentang “Hati Berkobar Untuk Misi Global (universal). Mengutip surat dari Pemimpin Kongregasi Sr Miriam Altenhofen SSpS yang ditujukan kepada setiap suster dan juga kolaborator awam,  pada hari pencanangan Tahun Misi Global, tepat pada Pesta Eifani, suster mengatakan,“ semangat untuk misi global berarti, ungkapan  rasa memiliki, rasa tanggung jawab, dan setia pada komitmen  terhadap pewartaan injil.” Lebih lanjut suster menegaskan,“ Menurut Sr M Fransiska hal ini merupakan sebuah undangan untuk mendalami komitmen kita terhadap misi Allah (mission Dei), melihat kembali apa yang telah dihidupi oleh generasi pendiri.

Menurut Sr Fransiska Snae, “Dengan mendalami Misi Tuhan, yang merupakan misi kita, kita dihantar kembali kepada apa yang penting bagi Kristus sebagai Misionaris Abdi Roh Kudus. Dengan memfokuskan diri pada apa yang penting sebagai SSpS, memiliki kekuatan untuk menyegarkan kita dan membuat kita bersemangat. Pendiri kita Sto. Arnoldus Janssen, Beata Maria Helena dan Beata Yosepha, di penuhi oleh Misi Tuhan. Mereka siap pergi kemana saja dan melayani di mana saja untuk menyatakan Cinta Allah Tritunggal bagi umat manusia. Kita harus membangun kolaborasi Misioner untuk mewartakan cinta Allah Tritunggal.”

Sr. Fransiska menegaskan lagi, “Sebagai religius misionaris Abdi Roh Kudus harus berani keluar dari kenyamanan diri, pergi menjumpai mereka yang kecil dan terpinggirkan. Kita tidak akan mendengar jeritan hati dan tangisan pilu sesama yang mengalami kesusahan dan tantangan hidup jika kita tidak menjumpai dan dengarkan mereka. “

Selanjutnya kami mendengarkan input tentang ”Panggilan dan Misi” dari Sr. Agata Ora, SSpS, Pemimpin Yunior Karya. Suster mengatakan, “para suster yunior di ibaratkan dengan  lapangan sepak bola di mana lapangan ini masih terlalu luas maka dari itu dalam penghayatan tri kaul suci, haruslah memikirkan tentang orang lain, mampu mengontrol diri, dan menjalankan segala  sesuatu dengan hati dan jagalah api yang masih berkobar saat ini dengan setia pada panggilan dan setia pada tugas yang di percayakan .

Sr. Yustina Abani SSpS Ketua Umum Yunior juga membawakan Materi dengan tema “ Keberakaran Akan Misi Kristus.” Sr. Yustin menegaskan bahwa kesetiaan pada sang pokok, harus terus di bangun dalam dan melalui relasi yang akrab dengan Allah Tritunggal. Ketika kita menjalin relasi yang sangat dekat dengan Allah kita semakin ditangan untuk memiliki semangat hati berkobar-kobar demi  misi kristus,” ungkap Sr.  Yustin

Setelah mendengarkan meteri dari tiga pemateri serta refleksi-refleksi yang diberikan, kami mendengarkan sharing pengalaman  misi di Uganda dan Etiopia. “Di tanah misi, ada banyak sekali tantangan dan kesulitan baik dari dalam mau pun dari luar diri; berhadapan situasi umat, budaya, politik dan lainnya, kita sungguh tertantang. Tetapi satu kekuatan yang senantiasa menopang dan menjadi semangat bagi saya adalah relasi yang akrab dengan Allah lewat doa-doa, penyerahan diri yang total kepada Allah,” ungkap Sr Dora sapaan akrab, misionaris yang berkarya 5 tahun di Uganda dan 1 tahun di Etiopia. menutup syeringnya Sr. Dora berpesan, ” sebagai misionaris yang bermisi dimana saja, tiga hal yang penting yang harus kita miliki adalah keterbukaan dan kerendahan hati, serta keberanian.Terbuka untuk belajar banyak hal di daerah misi; budaya, bahasa, adat istiadat, makanan. kerendahan hati untuk belajar apa saja serta berani menerima tugas misa apa saja yang diberikan walau pun tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan kita.”

Kami juga mendengarkan sharing dari mitra misi awam yakni bapak Kornelis dan mama Maria, yang memberi kesaksian hidup para suster SSpS dan karya misi.  “Para suster sungguh terlibat aktif dalam pelayanan di lingkungan khususnya mengunjungi sesama  yang di penjara, panti asuhan. Kita menjalani panggilan Tuhan dengan cara dan jalan yang berbeda. Kami dalam hidup berkeluarga punya tantangan dan kesulitan tersendiri, demikian juga para suster yang dipanggil secara khusus pasti berhadapan dan memiliki tantangan yang berbeda dengan kehidupan berkeluarga.” ungkap bapa Kornelis. Lebih lanjut beliau berdua mengatakan, apa pun tantangan dan kesulitan dalam hidup entah hidup berkeluarga mau pun membiara, harus tetap setia pada komitmen awal. Saat ini kita sedang berada di era modern serba digital, ada begitu banyak tawaran dan godaan-godaan yang menggiurkan, kami berpesan supaya para suster tetap setiap pada panggilan, setia pada komitmen dan janji setia yang telah para suster ikrarkan kepada-Nya. Tetaplah fokus pada panggilan yang kalian jalani saat ini,” tegas bapa Kornelis.

Pada hari kedua  kami  mengadakan live in mini di beberapa tempat di seputaran kota Kupang. Kami dibagi dalam 4 kelompok untuk empat sasaran yaitu  pasar, panti asuhan, pemulung, pungut sampah. Selama sehari kami berada di tempat  bersama para pedagang (sayur dan sembako) di pasar Inpres Naikoten, bersama anak-anak Panti Asuhan, bersama para pemulung (berkeliling memilih sampah)

Pengalaman sehari bersama kaum marginal memberi kesan dan makna yang mendalam bagi kami misionaris muda Abdi Roh Kudus, bahwa hidup adalah sebuah perjuangan. Perjuangan untuk bertahan hidup, perjuangan untuk memperoleh uang agar bisa menyekolahkan anak-anak, agar bisa membeli makan dan pakaian yang layak. Bahwa hidup dalam situasi apa pun perlu disyukuri dan apa pun dan bagaimana-nya kita hendaklah kita senantiasa menjadi berkat bagi sesama. Kami sangat senang dan gembira mendapat kesempatan untuk berada bersama masyarakat kecil dan terpinggirkan. Pengalaman yang sangat indah tak terlupakan.

Pada bagian terakhir dari seminar, kami mengadakan pemilihan Koordinator Umum Yunior yang baru dan Sr. Adolfina Nabu, SSpS terpilih sebagai Koordinator Umum Yunior SSpS Timor. Setelah itu dilanjutkan dengan pelepasan para suster yunior yang telah menyelesaikan studi dan kembali ke provinsi asal atau ke komunitas-komunitas di provinsi Timor untuk melanjutkan formasi jenjang berikutnya yaitu masa probasi.

Kami menutup kegiatan Seminar Tahunan Yunior dengan rekreasi bersama di pantai Teres Amarasi Selatan.

 

 

 

 

Laporan/Berita: Sr. Marselina Muti, SSpS dan Sr. Ines Da Costa, SSpS, Sr. Yustina Abani, SSpS
Foto-foto: Sr Deviani Lada SSpS dan Sr. Veronika Bele Bau, SSpS
Editor: Sr. Innes Maximiliani, SSpS
KomKom SSpS Timor

Tuhan Mengajak “Mari dan Lihatlah”: Penerimaan Postulan SSpS Timor

“Panggilan adalah sebuah misteri, suatu rahasia yang sering kali tidak dimengerti manusia.  Allah lebih dulu berinisiatif memanggil manusia demi suatu rencana dan maksud tertentu. Oleh karena itu panggilan itu terjadi dalam suatu proses pertemuan. Allah sebagai pribadi pertama yang memanggil dan manusia sebagai pribadi kedua yang dipanggil. Seirng pertemuan ini terjadi begitu sederhana, namun pengalaman yang sederhana ini menjadi titik pijak untuk proses selanjutnya. Dalam menapaki panggilan Tuhan selama setahun, para Aspiran telah mengalami kasih dan kesetiaan Tuhan sebagai Allah yang memanggil mereka. Mereka belajar mengenal Yesus  dan mengenl diri  dan sesama dalam hidup berkomunitas melalui  berbagai kegiatan rohani dan jasmani. Dan saatnya Tuhan memperkenankan mereka berlangkah ke jenjang Postulan.” Demikian pengantar awal dalam Misa Penerimaan Postulan pada 19 Juli 2023.

Perayaan Ekaristi penerimaan ke-10  Postulan bertempat di Kapela Biara St. Klara Tenu Bot ini dipimpin oleh Pater Aris Gah, SVD, Sosius Novis SVD Nenuk dan didampingi oleh Rm. Weren Pr, pastor rekan paroki Pantar Alor.  Pater. Aris Gah, SVD dalam kotbahnya  meminta para postulan untuk senantiasa mensyukuri rahmat panggilan. “ Panggilan yang kalian jalani adalah berasal dari Allah dan dianugerahkan  kepada kalian dengan cuma-cuma.  Hendaknya selalu bersyukur dan berserah diri kepada Tuhan. Kalian telah berjalan bersama Tuhan selama setahun sebagai Aspiran dan kini dengan mantap melangkah lagi ke satu jenjang, memasuki masa postulan.” Lebih lanjut Pater Aris mengatakan, hari ini Tuhan mengajak kalian ber-10, dengan satu ajakan yang luarbiasa “mari dan lihatlah.” Tuhan membiarkan kalian untuk melihat dan mengalami secara lebih dekat kehidupan di masa postulan seperti apa. Tuhan memberi kesempatan kepada kalian untuk memurnikan motivasi di jalan ini dan belajar menjadi seorang SSpS.”

Suster Filomena Bui, SSpS, Anggota Dewan Provinsi  mengalungkan medali Be. Maria Helena  kepada para Postulan sebagai tanda mereka diterima secara resmi. Sebelum mengalungkan medali Be Maria Helena, Sr. Filomena mengatakan, “pengalungan Medali Be. Maria Helena sebagai tanda bahwa  anda ber-sepuluh diterima secara resmi sebagai Postulan SSpS Timor. Seperti ajakan Yesus dalam bacaan Injil, “mari dan lihatlah”  kalian diajak masuk dalam masa postulan, hidup dalam komunitas formasi postulan SSpS Timor.” Semoga Medali Beata Maria Helena kalian  kenakan di leher kalian menjadi motivasi kalian untuk belajar dengan penuh kesabaran dan hati yang siap sedia telah menunggu untuk bisa menjadi seorang suster seperti Be Maria Helena Stollenwerk yang menanti sekian lama untuk menjadi seorang suster. Para postulan SSpS Timor harus  menghayati semangat hidup Be. Helena.”

Lebih lanjut dalam sambutannya Sr. Filomena menyampaikan tiga kata kunci bagi para postulan yang baru diterima secara resmi. “ada 3 kata kunci bagi adik-adik yang ingin bergabung dalam Tarekat Religius Misionaris Abdi Roh Kudus; Pertama: Terbuka. Postulan diajak terbuka untuk dibimbingan dan dibentuk melalui berbagai kegiatan dan program yang disiapkan oleh para suster pendamping. Kedua: Proses. Dalam masa postulan ini, proses diri adalah sangat penting. Dalam proses kalian dituntun dan dibimbing untuk mulai mengenal diri melalui pengolahan diri. Dalam proses ini seorang postulan belajar mengenal diri dan memurnikan motivasi panggilan secara lebih baik. Ketiga: Pembaharuan diri. Proses pengenalan diri dan keterbukaan seharusnya mengarah pada sebuah pembaharuan  diri dan pembebasan diri demi panggilan suci. Keterbukaan adalah kunci utama dalam berproses dengan diri. “ Pada akhir sambutan Sr. Filomena menyampaikan ucapan terimakasih dan proficiat kepada ke-10 Postulan, “Proficiat dan selamat memasuki masa postulan. Biarkanlah dirimu dibimbing oleh Roh Kudus dalam berproses bersama kedua pendamping kalian, Sr Merita Missa SSpS dan Sr. Patrisia Bria, SSpS.”

Sr. Merita Missa pemimpin Postulan dalam sambutan singkatnya menyampaikan limpah terimakasih kepada Tim Pimpinan Provinsi SSpS Timor yang telah berkenan mempercayakan ke-10 postulan untuk dibimbing dan didampingi dalam masa postulan mereka. “ Terimakasih berlimpah kepada Tim Pimpinan Provinsi yang telah mempercayakan ke-10 adik postulan kepada saya dan Sr Patrisia Bria. Kami tetap mengharapkan dukungan dari tim pimpinan dan para suster se-provinsi serta keluarga dalam proses selanjutnya bersama adik-adik postulan. Mari dan lihatlah seperti ajakan Yesus, inilah komunitas Postulan, kalian akan belajar hidup berkomunitas dijenjang postulan, belajar untuk dibimbing dan dibentuk menjadi seorang SSpS.

Para Postulan SSpS Timor:

  1. Martha Kristina Fetok Bitin
  2. Maria Novenliana Sasi
  3. Fransiska Leoklaran
  4. Agnesia Kritina Gah
  5. Fransiska Neno
  6. Elisabeth Lia Bouk
  7. Kristina Suni
  8. Selestina Desendra
  9. Yuliana Misa
  10. Katharina A.U

“Proficiat bagi ke-10 Postulan Baru dan selamat memulai masa Postulan bersama ke-4 postulan yang masih mempanjang masa postulan setahun lagi.”

Tuhan menyertai perjalanan panggilanmu!

 

Berita: Novis Carla Helo dan Sr Innes Maximiliani, SSpS

Editor: Sr. Innes Maximiliani, SSpS
Foto: Sr. Innes Maximiliani, SSpS
Komkom SSpS Timor

Panenan Melimpah; SSpS Timor Rayakan Syukur Kaul Kebiaraan; Kaul Emas, Pancawindu, Kaul Kekal dan Kaul Perdana

Pada 01 Juli 2023  dalam sukacita yang besar para suster SSpS Provinsi Timor merayakan syukur kaul kebiaraan bersama ke-27 suster yubilaris yang mengikrarkan; kaul pertama, kaul kekal, kaul perak, kaul pancawindu  dan  kaul emas. Berpayungkan  tema , ‘Inilah hidup yang kekal, karena itu bersyukur dan bersukacitalah dalam Tuhan (bdk Yoh, 17: 3).

Dalam kasih persaudaraan sebagai satu keluarga Religius  Misionaris  Abdi  Roh Kudus,  para suster bersyukur  atas  pengalaman  kasih  Allah yang setia menyertai, membimbing, menuntun para suster dalam menapaki jalan panggilan-Nya sehingga boleh merayakan Emas Kaul, Pancawindu Kaul, Perak Kaul dan Kaul Kekal serta Kaul Perdana dalam Kongregasi Misi Abdi Roh Kudus. Mereka telah berjuang dan berkanjang dalam kesetiaan kepada Allah dalam melanjutkan karya misi-Nya, membawa kabar sukacita injil kepada banyak orang di dunia ini.

Ungkapan syukur dan sukacita ini dirayakan bersama anggota keluarga besar para yubilaris, para suster, frater dan bruder dari berbagai kongregasi di wilayah keuskupan Atambua,   pemerintah daerah Kabupaten Belu, TTU dan Malaka, dan ribuan umat di Gereja Katedral Atambua, dalam perayaan Ekaristi suci yang dipimpin oleh Uskup Keuskupan Atambua, Mgr. Dominikus Saku, Pr dan didampingi 50-an imam Tuhan sebagai konselebran.

Mensyukuri Kasih dan Kesetiaan Tuhan

Bapa Uskup Domi dalam pengantar pembuka Misa mengatakan, “kita berada dalam suasana penuh syukur dan penuh kegembiraan dan sukacita. Tuhan memanggil puteri-puteri-Nya yang terbukti setia menjalani panggilan Tuhan. Bersama dengan para suster, kita berjuang untuk  mencari hidup sejati yaitu Allah sendiri, yang merupakan sumber sukacita dan  kegembiraan serta semua yang penting dan bernilai yang kita cari dalam hidup. Syukur pada Tuhan pemberi martabat panggilan suci dan kita berterimakasih kepada siapa saja yang berjerih payah sehingga panggilan Tuhan dapat terlaksana dalam kehidupan secara kongkrit secara khusus bagi para yubilaris selama 50 tahun, 40 tahun, 25 tahun, yang berkaul kekal dan pertama.”

Uskup Domi dalam homilinya, mengulas inti bacaan Injil yang menjadi tema besar para suster yubilaris. “Tuhan memperlihatkan kekayaan dirinya. Dalam injil tadi,  mengalami, melihat dan menikmati kehidupan. Inilah hidup yang kekal itu, Mengenal Engkau satu-satunya Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus satu-satunya yang  telah Engkau utus. karena itu bersyukur dan bersukacitalah dalam Tuhan (bdk Yoh, 17: 3).   Kehidupan dalam biara, berapa pun usianya,  adalah sebuah perjalanan, perjuangan dan upaya maksimal untuk menerima mengalami dan mengembangkan kehidupan Allah dalam hidup pribadi, pelayanan dan dalam kesaksian hidup. Setiap perjuangan hidup mempunyai bobot yang sungguh mengungkapkan nilai dari kehidupan yang agung. Tuhan menganugerahkan hidup-Nya dan disaksikan oleh para suster.

Kaul; Persembahan Diri yang radikal

Lebih lanjut Uskup Domi menegaskan, “para suster yang merayakan syukur kaul telah mempersembahkan diri secara utuh dan radikal kepada Allah dengan cinta yang tak terbagi. Mereka telah mengikuti cara hidup Tuhan dalam penyerahan diri secara total kepada Allah  melalui penghayatan kaul-kaul suci. Dari totalitas pemberian diri Tuhan sendiri, para suster pun menerima bagian dari kekayaan ilahi yang mereka alami, mereka hidupi dan mereka bagikan dalam seluruh karya pelayanan mereka. Hidup membiara menawarkan kepada kita nilai-nilai sangat besar (Fil. 4:4 : semua yang baik,semua yang indah dan semua mulia, semua yang agung bagi Tuhan adalah kemuliaan dan kebesaran Allah. Para suster sudah mencoba untuk menjalani dan menghayati nilai-nilai itu selama 50 tahun, 40 tahun, 25 tahun; dan  mereka yang mau berkaul kekal dan kaul pertama pun mau berjuang untuk menghayati nilai-nilai mulia itu.

Diakhir homilinya,  bapa uskup sekali lagi mengajak seluruh umat untuk senantiasa bersyukur kepada Tuhan. “Bersama dengan Kristus  Tuhan yang selalu bersyukur kepada Bapa-Nya di surga, mengajak kita untuk selalu bersyukur dan bersukacita. Bersukacita secara kongkrit adalah perjuangan hidup menjalani panggilan suci ini dari waktu ke waktu. Sukacita yang penuh syukur adalah melalui usaha yang terus menerus memberi diri dalam pelayanan kepada Gereja. Sukacita itu pun harus dialami dari dari hati yang berkobar-kobar untuk menjadi pewarta kabar gembira Allah. Semoga seluruh panggilan dan pelayanan para suster senantiasa menghantar semua orang semakin mengenal dan memuliakan Allah, seperti semboyan Santo Arnoldus Jannsen pendiri Tarekat, Semoga Allah Tritunggal semakin dikenal, dicintai dan dimuliakan oleh banyak orang.”

Setelah mendengarkan homili dari Bapa Uskup Domi, dilanjutkan dengan Upacara Penerimaan Kaul  dan Pembaharuan Kaul suci para suster.  Dihadapan Sr. Immelda maria Obe, SSpS Timor, sebagai wakil Ibu Agung, disaksikan Bapa Uskup Atambua Mgr. Dominikus Saku, Pr, dan umat Allah yang hadir, ke-enam suster  Novis  mengikrarkan Kaul Pertama dan ke-sepuluh suster Yunior mengikrarkan Kaul Kekal.

Ke-enam suster Novis juga menerima Salib Profesi dan Tata Biara dan akan memulai kehidupan mereka sebagai suster Yunior SSpS Kaul sementara. Demikian juga ke-sepuluh (10)  suster Yunior yang mengikrarkan Kaul kekal menerima Cincin sebagai mempelai Kristus selamanya dalam Kongregasi Misi Abdi Roh Kudus. Cincin adalah lambang  kesetiaan, meterai Roh Kudus, yang olehnya para suster yang berserah setia kekal menjadi  mempelai   Kristus untuk selamanya. Ke-sepuluh suster yang berkaul kekal juga menerima Salib Misi. Salib Misi inilah yang menjadi perlindungan pada jalan tugas kerasulan para suster, bantuan dalam segala situasi hidup dan penghiburan sang Pengantin Tersalib dalam segala suka dan duka, dalam hidup dan mati. Para suster yang merayakan syukur Kaul Emas, Pancawindu dan Perak pun membaharui Kaul-Kaul suci mereka.

Setelah penerimaan Kaul dan Pembaharuan Kaul-Kaul Suci, Provinsial SSpS Timor, Sr Immelda Maria Obe, SSpS membaca Mandat Misi dari Ibu Agung bagi ke-sepuluh suster yang berkaul kekal. Dari 10 suster yang mengikrarkan Kaul Kekal ada 5 suster yang mendapat benuman dari Kongregasi untuk bermisi ke luar negeri  dan 5 suster bermisi di provinsi SSpS Timor. Kelima suster yang diutus bermisi di luar negeri adalah: Sr. Maria Florida Sasi, SSpS ( Provinsi Filipina Selatan), Sr. Irene Maria Bilasi, SSpS (Provinsi Timor Leste), Sr. Maria Goreti Kolo, SSpS (Provinsi Slovakia-Eropa Timur), Maria Adelina Naat, SSpS ( Provinsi Brasil Selatan), Sr. Maria Goreti Pinga, SSpS (Provinsi Brasil Selatan)

Para suster yang merayakan syukur kaul adalah:

KAUL PERTAMA

  1. Agustina Rona
  2. Bernadeta Soubirous Taseseb
  3. Filomena Ulu
  4. Desembriana Mau
  5. Maria Trivoni Akoit
  6. Maria Mersiana Paineon

KAUL KEKAL

  1. Sr. Emanuela Talan, SSpS
  2. Sr. Maria Goreti Nabutaek, SSpS
  3. Sr. Maria Florida Sasi, SSpS
  4. Sr. Irene Maria Bilasi, SSpS
  5. Sr. Maria Goreti Kolo, SSpS
  6. Sr. Irena Hauteas, SSpS
  7. Sr. Adelina Cantri Sasi, SSpS
  8. Sr. Venidora Anin, SSpS
  9. Sr. Maria Adelina Naat, SSpS
  10. Sr. Maria Goreti Pinga, SSpS

KAUL PERAK (25Thn)

  1. Maria Sofia Taseseb, SSpS
  2. Fridolianti Seran, SSpS
  3. Marieta Azy Datu, SSpS
  4. Yulita Biabi, SSpS

KAUL PANCAWINDU (40Thn)

  1. Modestin Amsikan, SSpS
  2. Maria Antonia Mamoh, SSpS
  3. Ana Angela Puay, SSpS
  4. Yermia Hoar Neke, SSpS

KAUL EMAS (50Thn)

  1. Paulina Babu, SSpS
  2. Marilaeta Liem, SSpS
  3. Barbara Bui, SSpS

Perayaan Ekaristi syukur ini dimeriahkan dengan nyanyian-nyanyian merdu nan membahana dari Paduan Suara Orang Muda Katolik (OMK)  Paroki Santo Yosef Naikoten Kupang dibawah pimpinan Romo John Rusae Pr, Pastor Paroki Naikoten Kupang. Kegembiraan dan sukacita ini dilanjutkan dalam kasih persaudaraan bersama semua umat yang mengikuti Misa syukur ini dengan santap siang di Aula Biara SSpS Atambua.

 Sr. Innes Maximiliani, SSpS
Foto: Sr. Innes Maximiliani, SSpS
Komkom SSpS Timor