AKSI EKOLOGI BERSAMA LINTAS BATAS DI MOTAAIN BATAS NKRI-TIMLES; SSpS Dan SVD Timor-Indonesia dan Timor Leste Tanam Ribuan Anakan Pohon Bakau dan Pohon Lindung

 

Dengan slogan Mari Merawat Bumi, Rumah Kita Bersama Putra-Putri Santo Arnoldus Janssen ; SSpS Timor Indonesia dan Timor Leste dan SVD Provinsi Timor Indonesia dan SVD Regio Timor Leste mengadakan Aksi Ekologi Bersama Penanaman Pohon di wilayah Lintas Batas NKRI-Timor Leste tepatnya di wilayah Motaain Gerbang masuk Indonesia, pada Sabtu 19 November 2022.  Kegiatan Akbar ini digagas oleh para provinsial SSpS dan SVD dua negara; Provinsial SSpS Timor- Indonesia – SSpS Timor Leste dan Provinsial SVD Timor Indonesia – Regional  SVD  Timor Leste. Aksi ini merupakan implementasi atau tindak lanjut menanggapi seruan Paus dalam Ensiklik Laudato  Si “On the care for our common home” (dalam kepedulian untuk rumah kita bersama) dan beranjak dari  Arah Kapitel Umum SSpS ke-15 ” Pertobatan Ekologis dan Kehidupan Menjadi Kewajiban Moral Bersama”

Aksi Ekologi ini dikoordinir oleh JPIC Provinsi SSpS Timor – Indonesia dan SSpS Timor Leste  dan JPIC PROVINSI SVD Timor dan SVD Regio Timor Leste bekerjasama dengan  Pastor Paroki Stella Maris Atapupu, Romo Yoris Giri Pr dan umat Stasi St. Mikhael Seroja Atapupu.

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Pater Vinsen Wun, SVD, Vikjen Keuskupan Atambua mewakili Bapak Uskup Dominikus Saku, Pr. Hadir dalam kegiatan ini Deken Belu Utara, Romo Stef Boisala Pr, Wakil Bupati Belu, Dr. Aloisius Haleserens, MM bersama Ibu Rina Haleserens, Kepala Kesbangpol, Kepala PLBN Motaain, Kepala Imigrasi Bea dan Cukai, Pemerintah Desa Silawan.

Pater Vinsen Wun SVD  Vikjen Keuskupan Atambua dalam sambutannya mengingatkan semua peserta yang hadir akan latar belakang kegiatan bersama ini, “ Bumi adalah Rumah Kita Bersama yang harus dijaga, dipelihara dan dirawat agar memberikan kenyamanan bagi kita dan juga generasi penerus kita. Namun karena keserakahan  manusia, bumi kita bagaikan rumah yang telah rusak, bocor, sehingga kurang memberikan kenyamanan bagi manusia yang menghuninya. Hal ini nampak dalam aneka gejala yang kita alami seperti yang tertulis dalam Eksiklik Paus Fransiskus tentang “Laudato Si”; Perubahan iklim, adanya pemanasan global dan budaya membuang sampah di sembarang tempat, pencemaran lingkungan dengan bahan kimia yang digunakan pertanian, dll, cuaca ekstrim, berkurang air bersih, serta hilangnya keanekaragaman hayati.” Oleh karena itu Paus Fransiskus dan para pendahulunya mengajak umat manusia untuk membangun pertobatan ekologis secara sungguh-sungguh. Hendaklah kita semua yang berkehendak baik bergandeng tangan merawat bumi kita dalam semangat Santo Fransiskus Asisi, tokoh pencinta alam semesta. Pater Vinsen Wun juga menyampaikan harapan Uskup Atambua; “Bapa Uskup berharap, semangat untuk kegiatan ini bukan hanya hari ini tetapi berkelanjutan sebagaiman Bapa Uskup sendiri tiap-tiap tahun selalu ada kegiatan menanam, menanam dan terus menanam dan merawat bumi rumah kita bersama dema masa depan kita semua.”

Wakil Bupati Kabupaten Belu,  Drs. Dr. Aloisius Haleseren, MM dalam sambutan mengatakan, “ Bumi, Rumah kita bersama saat ini sedang sakit, maka kita dipanggil untuk merawat dan memelihara demi anak cucu dan generasi penerus kita. Jika rumah kita sehat maka kita semua pun akan sehat dan sejahtera. Wakil Bupati memberi apresiasi yang tinggi kepada para suster SSpS dan pastor SVD dua negara yang sangat peduli terhadap lingkungan hidup telah membantu pemerintah menanam ribuan pohon bakau dan pohon lindung yang lainnya. Para suster sudah bergerak melintasi batas melakukan aksi ekologi untuk kehidupan bersama.

Harapan yang sama juga datang dari aparat TNI, tokoh masyarakat dan tokoh umat yang hadir dalam kegiatan ini,” Para suster dan pastor sudah beri teladan kepada kami untuk senantiasa memelihara lingkungan hidup demi kehidupan kami dan anak cucu kami, dengan menanam pohon-pohon pelindung yang memberi kehidupan kepada manusia.

Sebanyak 1000 anakan pohon Bakau, 500-an anakan pohon Ketapang hutan, 40 anakan pohon Cendana ditanam di sekitar pantai motaain. Para suster juga menanam bunga Oleander disepanjang jalan dua jalur mulai dari tempat wisata Pasir putih sampai di pintu gerbang Motaain.

Sekitar 500-an peserta yang ikut terlibat dalam aksi ini diantaranya utusan para Suster SSpS dan Pastor SVD dari Timor Leste, para suster utusan dari komunitas-komunitas se-provinsi SSpS Timor-Indonesia, para calon (Aspiran, Postulan), Pemerintah Daerah Kabupaten Belu, Dinas Pertanian dan Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan, Dinas Perhubungan, Puspas Keuskupan Atambua, Tarekat Putri Maranata, TNI Batas Motaain, Karyawan-karyawati RSKM Halilulik, Umat Allah Paroki Stella Maris Atapupu; Stasi St. Mikhael Seroja Atapupu, Anak SDK Seroja Atapupu, dan para pemerhati dan pencinta lingkungan hidup yang berkesempatan hadir.

Setelah menanam pohon-pohon dilanjutkan dengan panen anggur di kompleks Gereja St. Mikhael dan dijamu makan siang oleh umat Paroki Atapupu. Terimakasih untuk kerjasama semua pihak dan kebaikan umat Stasi St. Mikhael Seroja dibawah komando Bapak Duarte Ketua Stasi yang telah mempersiapkan segala sesuatu untuk kegiatan Ekologi ini.

“Semoga Allah Tritunggal Hidup Dalam Hati Kita dan Dalam Hati Semua Manusia”

 

Sr. Innes Tuto Amuntoda SSpS

 

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *